LAPORAN
FIELDTRIP
“DASAR-DASAR
AGRONOMI”
![]() |
OLEH
:
KELOMPOK
10
v AHMAD KURNIA SUMMASE 17.012.014.113
v GINANJAR AL FAJRI 17.011.014.077
v MUDRIKA 17.012.014.102
v LISA NURMAYA 17.012.014.063
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Dengan judul “Laporan
FieldTrip Dasar-Dasar Agronomi”.Kami juga menyadari bahwa dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kekeliruaan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Dan tidak lupa pula kami
sampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
,terutama bagi diri saya pribadi dan para pembaca pada umumnya
Makassar,
28
Juni 2018
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata Penghantar...................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.
Tujuan
dan Kegunaan............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1.
Klasifikasi
Tanaman.............................................................................. 3
2.2.
Mofologi
Tanaman................................................................................ 4
2.3.
Syarat Tumbuh Tanaman...................................................................... 9
2.4.
Sistem
Budidaya Tanaman di Lokasi Praktik Lapang.......................... 11
BAB III TEMPAT.................................................................................................. 13
3.1.
Tempat
................................................................................................. 13
3.2.
Waktu................................................................................................... 13
BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH........................................................... 14
4.1.
Keadaan
Topografi............................................................................... 14
4.2.
Geografis.............................................................................................. 15
BAB V PENUTUP................................................................................................. 17
5.1.
Kesimpulan........................................................................................... 17
5.2.
Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tomat termasuk kedalam komoditas tanaman
hortikultura, akan tetapi produksinya baik kualitas dan kuantitasnya masih
rendah di dunia. Tanaman tomat pula termasuk kedalam sayuran buah yang paling
digemari oleh setiap orang untuk di konsumsi. Hal tersebut di karenakan tanaman
tomat yang memiliki rasa enak, segar dan sedikit asam. Sehingga dapat di
jadikan pelengkap makanan seperti sambal, sayuran hingga gorengan. Selain itu,
tomat setelah tua dan berubah warna dari hijau menjadi merah terdapat sumber
vitamin A, Vitamin C, dan sedikit Vitamin B. kadungan Vitamin A pada tanamana
tomat 2-3 kali dari pada buah semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di daratan rendah maupun
dataran tinggi. Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit
kekurangan unsur zat-zat hara terutama unsur nitrogen (zat lemas).
Oleh karena itu, penamana tanaman tomat harus pada
tanah yang gembur, mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur)
atau kaya akan unsur hara. Tanah liat yang mengandung pasir dan kaya akan bahan
organik (subur) serta tingkat keasaman Tanahnya
(pH) antara 5-6 adalah media paling baik untuk tanaman tomat sendiri.
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh
karena itu, waktu tanam terbaik tanaman ini adalah 2 bulang sebelum musim hujan
hingga akhir musim hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim
hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi
serangan penyakit daun dan buahnya banyak
yang pecah sehingga mutunya dan produksinya menurun.
Daerah bantaeng, lebih tepatnya dasa bontomaranu
dusun loka. Adalah salah satu daerah yang paling banyak melakukan budidaya
tanaman tomat. Daerah ini menjadi lokasi fieldtrip untuk matakuliah Dasar-dasar
Agronomi untuk melakukan pengamatan terkait tanaman tomat sendiri.
Didaerah tersebut memmiliki sistem tanam yang
berbeda hal tersebut dikarenakan lokasi wilayahnya yang termasuk kedalam
kategori daratan tinggi. Namun, kaya akan unsur hara dan organic yang
berpotensi dapat membantu pertumbuhan pertanaman. terutama tanaman tomat yang
syarat tumbuhnya adalah tanah atau media pertanaman yang memiliki unsur hara
yang tinggi dan memiliki kandungan pasir pada tanah tersebut.
1.2
Tujuan dan kegunaan
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui tehnik budidaya tanaman tomat
2. Untuk mengetahui system pertanaman tanaman tomat
3. mengamati proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat
B
. Kegunaan
1. untuk memenuhi standar nilai mata kuliah Dasar Dasar Agronomi
2. dimana kita dapat menambah wawasan dalam budidaya tanaman
tomat
mulai dari penyiapan lahan sampai panen
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
2. 1.
Klasifikasi Tanaman
A)
Lokasi 1(monokultur)
1.
tanaman tomat (Lypersion
esculentum Mill) di klasifikasikan ke dalam
Kingdom : Plantae.
Divisi :Spermatophyta,
Subdivisi : Angiospermae,
Kelas :Dicotyledoneae,
Ordo :Plemoniales,
Famili :Solanaceae,
Genus : Lycopersion
Species : Lypersion esculentum Mill
B) Lokasi 2 (tumpang sari)
Terdapat
tiga jenis tanaman pada lokasi,yaitu:
1. tanaman tomat (Lypersion esculentum Mill) di klasifikasikan ke dalam
Kingdom : Plantae,
Divisi : Spermatophyta,
Subdivisi :Angiospermae,
Kelas :Dicotyledoneae,
Ordo :Plemoniales,
Famili :Solanaceae,
Genus : Lycopersion,
Species : Lypersion esculentum Mill
2. Sawi (Brassica pekinensia L)di
klasifikasikan ke dalam
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatopyta,
Sub devisi :Angiospermae,
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Rhoeadales,
Famili :cruciferae,
Genus :Brassica,
Spesies :Brassica pekinensia
L
3. Daun prey(Allium fistulosum)di klasifikasikan ke dalam
Kingdom :Plantae.
Subkingdom :Tacheobionta,
Disivi :Magnoliophyta,
Superdivisi :Spermatophyta,
Kelas :Lilliopsida,
Subkelas :Lilliade,
Ordo :Lilialles,
Family :Liliaceae,
Genus :Allium,
Spesies :Allium fistulosum
2. 2.
Morfologi Tanaman
A. Morfologi Tanaman Tomat
Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya,
tanaman hanya satu kali produksi dan setelah itu mati. Tenaman tomat berbentuk
perdu yang panjangnya mencapai ± 2 meter. Oleh karena itu tanaman tomat perlu
diberi penopang atau ajir dari turus bambu atau turus kayu agar tidak roboh
ditanah tetapi tumbuh secara vertikal.
Berikut ini
morfologi tanaman tomat :
a.
Morfologi Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh
menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi
dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh
dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
b.
Morfologi Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga
bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan
diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat
berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas
bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat
bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang
menyebar secara merata.
c.
Morfologi Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya
bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun
sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm.
diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran
kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang seling atau tersusun
spiral mengelilingi batang tanaman.
d.
Morfologi Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar
2 cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan
berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada
bunga tomat adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat.
Mahkota bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan
berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang
sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada
bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik
berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari
batang (cabang) yang masih muda.
e.
Morfologi Buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat
telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat juga sangat bervariasi, yang
berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki
berat sampai 180 gram. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda, bila
sudah matang warnanya menjadi merah.
Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan
aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk
lender. Aroma yang tidak sedap tersebut akan hilang dengan sendirinya pada saat
buah memasuki fase pematangan hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi
manis agak masam yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat.
Dalam proses
pematangan buah terjadi perubahan warna dari hijau muda sedikit demi sedikit
berubah menjadi kuning. Pada saat matang optimal, warna buah berubah menjadi
cerah.
Buah tomat banyak mengandung biji lunak
berwarna putih kekuning – kuningan yang tersusun secara berkelompok dan
dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling melekat karena adanya lender pada
ruang – ruang tempat biji tersusun.
Daging buah tomat
lunak agak keras, berwarna merah apabila sudah matang dan mengandung banyak
air. Buah tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila
sudah matang. Namun, buah tomat tidak harus dikelupas kulitnya terlebih dahulu
apabila hendaki dimakan
B. Morfologi Tanaman Sawi
a. Akar
Tanaman sawi memiliki akar tunggang dan akar bercabang
membentuk bulat panjang yang menyebar ke permukaan tanah, akar ini dapat
menembus ke tanah sedalam 30-50 cm. Hal ini berfungis untuk menyerap unsur air
dan zat makanan dari dalam tanah.
b. Batang
Tanaman sawi memiliki batang pendek dan beruas, sehingga
tidak kelihatan. Batang tanaman ini berfungsi untuk menopang atau menyangga
berdirinya daun sawi. Sawi juga memiliki daun yang sangat halus , dan tidak
berbulu serta memiliki tangkai yang berbentuk pipih.
c. Daun
Tanaman sawi
memiliki daun berbentuk lonjong dan bulat, lebar berwarna hijau mudah dan tua.
Serta tidak memiliki bulu. Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang
dan pendek, sempit atau lebar berwrna putih hingga berwarna hijau, bersifat
kuat dan halus.
d. Bunga
Tanaman sawi memiliki bunga yang memanjang dan juga
bercabang banyak. Tanaman ini memiliki bunga
yang terdiri dari empat kelopak daun, empat mehakota bunga berwrna
kuning cerah, empai helai benang sari dan satu buah pitik berongga dua.
Penyerbukan tanaman ini di bantu dengan angin dan binatang kecil sekitar.
e.
Buah dan Biji
Tanaman sawi memiliki buah bulat atau lonjong, berwarna
keputihan hingga kehijauan, dan tiap satu buah memiliki biji 2-8 butir biji.
Biji tanaman sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat hingga kehitaman,
memiliki permukaan licin, mengkilap, keras dan juga berlendir.
C.
Morfologi Tanaman Daun Prey
a. Batang
Daun bawang memiliki bataang berwarnah hijau muda,tidak
bercabang,beralur dan semu.memiliki tinggisekitar 60-70 cm.
b. Daun
Daun yang dimiliki oleh daun bawang berupa roset akar
memiliki tepi yang rata berujung runcing.
c. Bunga
Bunga yang di miliki oleh bawang daun adalah
majemuk.bunga tersebut memiliki kelamin ganda yang yang tangkainya silindris
dengan panjang sekitar 2 cm,warna bunga hijau
d. Buah
Buah yang dimiliki bawang daun berbentuk kotak lonjong
dengan diameter di ameter sekitar 5 mmdan berwarnah hijau.
e. Biji
Biji pada daun
bawang berwarna putih dengan bentuk pipih kecil
f. Akar
Akar yang di miliki oleh tumbuhan daun bawang adalah
akar serabut berwarna putih kotor,akar ini yang akan menyerap unsure-unsur hara
dan air dalam tanah.
2. 3.
Syarat Tumbuh Tanaman
a. Keadaan Tanah
Tanaman tomat dapat
ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah lempung. Akan
tetapi tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung unsur
organik serta unsur hara dan mudah
merembeskan air. Tanah yang selalu tergenang air menjadi tanaman yang kerdil
dan mati.
Tanaman tomat tumbuh
baik dengan tanah ber-pH 6,0-7,0. Bila pH tanah kurang dari 5,5 sebaiknya tanah
ditaburi kapur. Misalnya, kapur bangunan Ca (OH)2 atau dolomit (kapur
pertanian) yang mengandung CaCO3 dan MgCO3. Pemberian kapur jangan keliru
dengan kliserit yang mengandung MgSO4, H2O karena hanya akan menurunkan pH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah ber-pH 4,8 yang diberi kapur dolomit
sekitar 7,413 ton/ha akan menaikkan hasil tomat sekitar 10 ton. Untuk
memperbaiki struktur tanah perlu diberi tamabahan pupuk kandang yang telah jadi
atau kompos sebanyak 25-50 ton/ha. Pada tanah yang kurang subur ditanami pupuk
hijau misalnya orok-orok (Crotalalia juncea)(Pracaya,1998).
b. Keadaan Iklim
Tanaman tomat dapat
tumbuh dengan baik pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup. Kekeringan
banyak mengakibatkan banyak bunga yang gugur, lebih-lebih bila disertai dengan
angin kering. Sebaliknya pada musim hujan pertumbuhannya kurang baik karena
kelembaban dan suhu yang tinggi akan menyebabkan timbulnya banyak penyakit.
Tanaman tomat memerlukan
sinar matahari yang cukup. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat
terserang penyakit, baik parasit atau non parasit. Intensitas sinar matahari
sangat penting dalam pembentukan vitamin C dan karoten dalam buah tomat. Sinar
matahari berintensitas yang tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten
(provitamin A) yang lebih tinggi. Pertumbuhan tanaman tomat didataran tinggi
lebih baik dari pada didataran rendah karena tanaman menerima sinar matahari
lebih banyak tetapi suhu rendah.
2. 4.
Sistem Budidaya Tanaman di lokasi Praktik lapang
1. Monokultur
Monokultur berasal
dari kata mono dan culture. Mono berarti satu. Culture berarti pengelolaan /
pengolahan. Jadi pola tanam monokultur merupakan suatu usaha pengolahan tanah
pada suatu lahan pertanian dengan tujuan membudidayakan satu jenis tanaman
dalam waktu satu tahun. Lebih ringkas, monokultur merupakan pola tanam denan
membudidayakan hanya satu jenis tanaman dalam satu lahan pertanian selama satu
tahun. Misalnya pada suatu lahan hanya ditanami padi, dan penanaman tersebut
dilakukan sampai tiga musim tanam (satu tahun).
Pemilihan pola tanam
monokultur sangat dipengaruhi oleh tujuan suatu usaha tani dan juga keberadaan
akan faktor-faktor pertumbuhan khususnya air. Untuk suatu usaha tani dengan
tujuan komersial, terdaat kecenderungan untuk memilih pola tanam monokultur.
Pada usaha tani komersial, keuntungan secara ekonomi merupakan tujuan akhir
yang akan dicapai. Pada monokultur bisa mengintensifkan tanaman yang paling
memiliki nilai ekonomis sehingga hasil produksi pertanian bernilai ekonomi
tinggi akan tinggi pula. Selain itu, pada penanaman monokultur akan lebih mudah
dan murah dalam perawatan karena hanya ada satu tanaman. Kemudahan dan
kemurahan ini akan semakin mengefektif dan mengefisienkan proses produksi yang
pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan suatu usaha tani
2. Tumpang sari
Tumpang sari adalah
penanaman dua tanaman atau lebih secara bersamaan atau dengan satu interval
waktu yang singat, pada sebidang tanah yang sama. Tumpang sari merupakan sistem
penanaman tanaman secara barisan di antara tanaman semusim dengan tanaman
tahunan. Tumpang sari ditunjukan untuk memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya
agar diperoleh produksi yang maksimum.
BAB III
WAKTU DAN TEMPAT
3.1.
Tempat
Lokasi Penetilian berada di Dusun Loka. Desa Bontomarannu, Kecamatan
Uluere Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi selatan.
3.2.
Waktu
Waktu pelaksanaan Praktek lapang pada Hari Jum’at-Minggu, tanggal 27-29
April 2018. Pukul 10.00 WITA.
BAB IV
KEADAAN UMUM WILAYAH
4.1.
Keadaan Topografi
Berdasarkan kemiringan lereng 2-15% merupakan kelerengan terluas yaitu
16,877 Ha (42,64%). Sedangkan wilayah dengan lereng 0-2% hanya seluas 5.932 ha
atau 14,99% dari luas wilayah kabupaten dengan wilayah kelerengan lebih dari
40% yang tidak di manfaatkan seluas 6,222 ha atau 21,69% dari luas wilayah
kawasan hutan .
Table 1: kabupaten bantaeng
menurut kemiringan
Kemiringan
|
Letak
|
0-2%
|
Sepanjang pantai di
kec.bissappu,kec.bantaeng dan kec.pa’jukukang
|
2-15%
|
Kec.bissappu,kec.bantaeng,dan
kec.gantarangkeke
|
15-40%
|
Kec.sinoa,kec.bantaeng,kec.eremerasa
dan kec.tumpobulu
|
>40%
|
Kec.ulu ere,kec. Eremerasa dan
kec.tompo bulu
|
Tabel 2:Kabupaten bantaeng
menurut Ketinggian
Ketinggian
|
Letak
|
0-10 mdpl
|
Terletak pada bagian selatan
sepanjang pesisir pantai dan memanjang dari timur ke barat.
|
10-25 mdpl
|
Di atas permukaan laut terletak
di Kec.Bissappu,Kec.Bantaeng dan Kec.pa’jukukang.
|
25-100 mdpl
|
Di atas permukaan laut terletak
di Kec.bissappu,Kec.Bantaeng Tompobulu,Kec pa’jukukang dan gantarangkeke.
|
100-200 mdpl
|
Terletak di Kec,Bissappu,kec
bantaeng,Kec tompobulu,Pa’jukukang
|
500-1000 mdpl
|
Di atas permukaan laut terletak
di Kec,Bissappu,Kec uluere,Kec.bantaeng eremerasa,Kec. Tompobulu dan Kec.
Sinoa.
|
>1000 mdpl
|
Di atas permukaan laut terletak
di Kec.uluere,Kec bantaeng,Kec.eremerasa,dan Kec Tompobulu.
|
4.2.
Geografis
Kabupaten bantaeng terletak
dibagian seletan provinsi Sulawesi selatan dengan jarak kira-kira 120 km dari
ibu kota Makassar provensi Sulawesi selatan.secara geografis kabupaten bantaeng
terletak pada 05- °21’15” LS sampai
05°34’3”LS dan 119°51’07”BT sampai 120°51’07 BT. membentang antar laut flores
dan gunung lompo battang,dengan ketinggian dari permukaan laut 0sampai
ketinggian lebih dari 100 m dengan panjang pantai 21,5 km.secara umum luas
wilayah kabupaten bantaeng adalah 395,83km2
Kabupaten bantaeng mempunyai batas sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatsan dengan
dengan pengunungan lampo battang kabupaten gowa dan kabupaten sinjai
b. Sebelah timur berbatasan dengan
kabupaten bulukumba
c. Sebelah selatan berbatasan dengan
laut flores
d. Sebelah barat berbatsan dengan
kabupaaten jeneponto
Table 3 posisi geografis
kabupaten bantaeng menurut kacamatan
Kecematan
|
Bujur
|
lintang
|
Ketinggian (mdpl)
|
Bissappu
|
119°54’47”BT
|
05°32’54”LS
|
25-100 M
|
Uluere
|
119°54’47”BT
|
05°26’46”LS
|
500-1000 M
|
Sinoa
|
119°55’39”BT
|
05°30’10”LS
|
100_500M
|
Bantaeng
|
119°56’58”BT
|
05°32’37”LS
|
25-100M
|
Eremerasa
|
119°58’45”BT
|
05°31’07”LS
|
500-1000M
|
Tompobulu
|
120°02’26”BT
|
05°27’08”LS
|
500-1000M
|
Pajukukang
|
120°01’08BT
|
05°33’30”LS
|
25-100M
|
Gantarangkeke
|
120°02’19BT
|
05°30’01”LS
|
300-500M
|
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Tanaman Tomat termasuk kedalam jenis tanaman
sayuran yang peranan penting bukan karena dia menjadi bahan konsumsi utama
melainkan karena kandungan dari pada tanaman tomat yang kaya akan Vit. Selain
itu tomat juga merupakan salah satu tanaman yang mampu tumbuh di dataran tinggi
atau rendah. Serta dapat menggunakan berbagai sistem pertanaman. Tanpa memiliki
kecendrungan menurun dalam produksinya.
5.2.
Saran
Dengan sesama kita perlu lebih berhati-hati dalam
melakukan atau membudidayakan tanaman tomat. Seperti lokas penelitian yang
menggunakan sistem pertanaman tumpang sari biasanya cendrung terkena hama lain
yang di timbulkan akibat datangnya hama-hama pada tanaman sawi atau daun bawang
(prey). Hal ini cendrung mengakibatkan adanya serangan virus, bakteri, atau
cendawan akibat adanya faktor pembawa seperti hama.