Rabu, 17 April 2019

Pengertian Komunikasi Bisnis dan Ruang lingkupnya


·         PENDAHULUAN

Perekonomian adalah sektor terpenting dalam pembangunan negara. sehingga perlu kita ketahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi perekonomian. Ekonomi adalah bidang terkait dengan komunikasi antara konsumen dengan produsen. Dalam hal ini komunikasi  banyak hal yang menyangkut didalam nya. Adalh tentang komunikasi bisnis, komunikasi sosial, komunikasi politik. Dan komunikasi atara sesama mahluk hidup. Jadi pada dasarnya bisnis adalah hal terpenting yang dapat menunjang perkekonomian di negara kita.  Dalam bisnis kita perlu adanya komunikasi entah dengan instasi-instasi terkait atau antara pebisnis satu dengan pebisnis lainnya. Dengan tujuan untuk mencapai keuntungan atau mencapai kelebihan bersama.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya, saat ini kompetisi semakin kuat karena keterbatasan sumberdaya, sedangkan kebutuhan manusia semakin banyak meningkat.
Karena itu sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menciptakan hubungan dengan orang lain, klien, dan organisasi baik itu privat maupun publik.
Untuk mengatasi hal seperti itu kita perlu memberikan bekal terhadap orang yang bersangkutan guna memahami, mengerti, sekaligus mampu menerapkan perilaku-perilaku komunikasi di dalam bisnis.











·         PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli
·         Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul ‘Komunikasi Bisnis’ (2003) terbitan Erlangga menyebutkan bahwa Komunikasi Bisnis adalah kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku di dalam suatu organisasi. (Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)
·         James Floyd dan kawan-kawannya dalam ‘Komunikasi Bisnis dan Profesionalisme’ (2006)’ mengungkap bahwa Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis. Di dalamnya mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
·         Katz mengatakan bahwa Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran pesan, ide, dan konsep. Ketiganya berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.
Fungsi Komunikasi Bisnis
a.    Memberi Informasi Informasi sangat diperlukan pimpinan dan anggota organisasi guna merampungkan tiap-tiap tugas mereka. Informasi tersebut termasuk digunakan sebagai upaya organisasi untuk capai tujuan.
b.    Pengendalian (Regulatory) Komunikasi bisnis berguna sebagai pengatur dan pengendali organisasi. Komunikasi bisnis tersebut bisa berbentuk prosedur, perintah ketetapan dan laporan.
c.    Memberi Persuasif Dengan komunikasi, maka bakal lebih ringan untuk mengajak, mengikuti atau menggerakkan ide/gagasan atau tugas. Persuasi yang diberikan terhadap pihak lain supaya apa yang disampaikan bisa dimengerti bersama dengan baik. Hal ini kerap dikerjakan terlebih kala terkait bersama dengan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan.
d.    Integratif Integratif berguna menjadikan organisasi atau perusahaan beroperasi secara utuh dan terpadu, termasuk didalamnya fungsi koordinasi dan penjadwalan aktivitas, penetapan saluran Info dan otoritas, dan juga menarik dan melatih para karyawan.

Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Setelah kita mengurai mengenai pengertian dan fungsi komunikasi bisnis di atas, selanjutnya kita bahas mengenai ruang lingkupnya. Pada dasarnya ruang lingkup komunikasi bisnis sangatlah luas dan lebih komplek, seperti komunikasi pada sejarah berdirinya organisasi/perusahaan hingga pengelolaan dan pengembangannya.
Beberapa ruang lingkup komunikasi bisnis yaitu pertama, komunikasi internal. Komunikasi ini berlangsung pada cakupan organisasi/perusahaan yang terjadi di antara organisasi/perusahaan tersebut. komunikasi internal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu komunikasi vertikal (atasan dan bawahan), komunikasi horizontal (orang yang memiliki jabatan yang sejajar), dan komunikasi diagonal (orang yang memiliki jabatan yang berbeda pada posisi yang tidak sejajar vertikal).
Cakupan komunikasi bisnis kedua yaitu komunikasi eksternal, yakni komunikasi yang terjadi antara organisasi/perusahaan dan pihak luar organisasi/perusahaan seperti masyarakat. Komunikasi ini dapat terjadi melalui beberapa hal, seperti adanya pameran, promosi, publikasi, konferensi pers, radio, televisi, serta adanya kegiatan bakti sosial maupun kegiatan pengabdian pada masyarakat.
A.    RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS[[3]]
Ø  INTERNAL COMMUNICATION = komunikasi yang terjadi antara orng-orang yang berbeda di dalam suatu perusahaan:
1.    Downward communication, yakni alirankomunikasi komunikasi dari atasan ke bawahan umumnya terkait dengan ttg jwb dan wewenang seseorang dlm organiasi. Tujuannya:
a. memberi penghargaan.
b. memberi informasi atau argumentasi
c. memberi informasi tentang prosedur dan praktek organisasi
d. memberi umpan balik pelaksanaan kerja
e. menyajikan informasi aspek ideologi dalam menanamkan pengertian tentang tujuan.
2.    Upward communication = Aliran komunikasi yang berasal dari bawah ke atasan
·         Apresiasi
·         Percaya.
3.    Horizontal communication = Komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi.
·         Mempersuasi
·         Berbagi informasi
4.    Diagonal communication = Komunikasi yang melibatkan dua tingkat organsiasi yang berbeda. Ini biasanya terjadi dalam organisasi besar yang memiliki ketergantungan.
Ø  EXTERNAL COMMUNICATION = Komunikasi yang dilakukan oleh pihak organisasi atau perusahaan melalui kesepakatan mangement untuk melakukankomunikasi dengan pihak luar. Kesepakatan manajemen untuk melakukan/ dilakukan oleh pihak orang/perusahaan melalui komunikasi dengan publik luar. Media yang digunakan adalah media umum dan media massa.
Efek kegiatan komunikasi bisnis :
1.      Perubahan sikap.
2.      Perubahan opini.
3.      Perubahan perilaku.

Kegiatan komunikasi bisnis :
1.      Publisitas.
2.      Seminar.
3.      Diskusi.
4.      Periklanan.
5.      Pameran.
6.      Negosiasi.
7.      Lobying.

Pada umumnya, ada berbagai jenis atau macam pengaruh komunikasi perusahaan yang bisa dialami atau terjadi pada suatu komunikasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tertentu. Tentunya pengaruh yang ditimbulkan pun tergantung kepada bagaimana komunikasi bisnis dalam perusahaan itu sendiri dijalankan. Dengan kata lain, beberapa pengaruh di bawah ini mungkin tidak akan terjadi pada suatu atau salah satu perusahaan tertentu. Apa saja pengaruh komunikasi bisnis dalam perusahaan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1.            Mempermudah kerja sama
Salah satu pengaruh komunikasi bisnis dalam perusahaan adalah mudahnya kerja sama dilakukan dalam suatu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Tentunya hal ini mensyaratkan komunikasi perusahaan yang baik dan efektif sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama tersebut. Walaupun telah dilakukan kerja sama, akan tetapi apabila komunikasi bisnis yang dilakukan tidak efektif atau buruk, tentu saja pengaruh ini tidak akan terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh tipe negosiator dalam komunikasi bisnis yang terlibat.
2.    Mempermudah anggota perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya          Pengaruh komunikasi bisnis berikutnya adalah untuk mempermudah anggota perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya. Manajer yang memiliki keterampilan komunikasi bisnis yang baik akan mempermudah pekerjaan anak buahnya yang harus berurusan dengan masalah bisnis ataupun masalah pekerjaan yang mereka miliki pada umumnya. Oleh karena itulah idealnya para manajer bisnis ataupun manajer suatu kelompok kerja tertentu memiliki kemampuan yang baik dalam hal komunikasi bisnis.
3.    Membuat produk bisa dikenal oleh pelanggan
Pengaruh berikutnya dari komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan adalah memudahkan produk yang dijual oleh perusahaan agar dikenal oleh para pelanggan atau calon konsumen perusahaan tersebut. Tentunya pengaruh ini akan dialami oleh perusahaan-perusahaan yang berhasil melakukan komunikasi bisnis dengan baik. Oleh karena itulah dalam melakukan komunikasi bisnis pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
4.    Mengefektifkan sumber daya perusahaan untuk bisnis
Pengaruh berikutnya adalah bertambah efektifnya penggunaan sumber daya perusahaan untuk aktivitas bisnis ketika komunikasi bisnis berhasil dilakukan dengan baik. Tentunya aspek yang paling dipengaruhi dari komunikasi bisnis yang efektif bisa melingkupi produk dan juga distribusi dari produk tersebut di masyarakat.
5.    Memperkuat hubungan dengan kelompok lain yang terhubung dalam kerja sama
Pengaruh berikutnya adalah semakin kuatnya hubungan antara perusahaan tertentu dengan perusahaan lain ataupun dengan individu tertentu yang menjadi rekan kerja sama perusahaan tersebut. Oleh karena itulah komunikasi bisnis yang baik bisa memperlama kerja sama yang dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu dengan perusahaan yang lain.
6.    Mempermudah dalam mendapatkan dana dari investor
Pengaruh komunikasi bisnis perusahaan berikutnya adalah mempermudah suatu perusahaan tertentu dalam mendapatkan dana dari investor ketika mereka akan melakukan ekspansi ataupun pengembangan yang lain pada bisnis perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan pun bisa berkembang dengan baik ke arah yang diinginkan. Fungsi bahasa dalam komunikasi bisnis salah satunya adalah untuk hal ini.
7.    Menunjukkan nilai kompetitif perusahaan
Pengaruh berikutnya dari suatu komunikasi bisnis yang efektif adalah mampu menunjukkan nilai kompetitif perusahaan dengan mudah terhadap calon mitra kerja sama ataupun dengan calon konsumen yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itulah, komunikasi bisnis yang baik bisa membantu perusahaan untuk terus berkembang di tengah masyarakat.
8.    Mempermudah dalam mendapatkan keuntungan
Oleh karena berbagai kemudahan yang diberikan oleh komunikasi bisnis seperti menjalin mitra kerja sama di atas, maka tentunya komunikasi bisnis bisa membantu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Hal ini pastinya akan sangat penting terhadap keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
9.    Memastikan pekerjaan dilakukan dengan baik oleh anggota perusahaan
Selain mempermudah anggota mengerti apa saja yang mereka harus lakukan, komunikasi bisnis yang baik juga mempermudah anggota perusahaan dalam menilai apakah pekerjaan yang mereka lakukan telah cukup ataukah perlu diperbaiki. Manajer pun bisa berkomunikasi dengan mudah untuk melihat apakah pekerjaan yang dilakukan oleh anak buahnya sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak.
10.  Meluruskan salah paham
Apabila terjadi salah paham baik pada mitra kerja sama perusahaan tersebut, ataupun dengan orang lain yang berhubungan dalam kepentingan bisnis perusahaan, maka komunikasi bisnis bisa membantu dalam meluruskan salah paham yang terjadi. Dengan demikian, kerja sama pun bisa dilanjutkan dengan baik tanpa perlu mengakibatkan kerugian yang berarti pada kepentingan perusahaan.
11.  Mempermudah strategi komunikasi pemasaran perusahaan di pasar
Komunikasi bisnis juga akan membantu menjalankan strategi komunikasi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya komunikasi bisnis yang baik, komunikasi promosi cenderung akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang cukup berarti kecuali ada masalah lain yang tidak bisa ditangani oleh komunikasi bisnis dan diperlukan tindakan yang lain dari perusahaan tersebut agar bisa diselesaikan. Pengaruh ini merupakan salah satu fungsi komunikasi bisnis yang penting bagi pemasaran.
12.  Memastikan produksi perusahaan
Komunikasi bisnis yang baik juga bisa membantu memastikan agar produksi perusahaan terus bisa dilakukan. Hal ini terjadi karena dengan komunikasi bisnis yang baik, tentunya akan membantu perusahaan untuk terus menjalin kerja sama dengan suatu perusahaan lain yang menyuplai atau menyediakan bahan-bahan produksi yang mereka perlukan untuk melakukan suatu pekerjaan atau produksi tertentu. Oleh karena itulah komunikasi bisnis harus dilakukan dengan baik.
13.  Memastikan distribusi perusahaan
Selain memastikan agar produksi bisa terus berjalan, komunikasi bisnis yang baik juga bisa membantu memastikan agar distribusi perusahaan bisa terus dilakukan. Itu berarti, perusahaan bisa terus mengirimkan produk-produk yang mereka miliki ke pasar sehingga calon konsumen ataupun pelanggan yang mereka miliki pun terus mendapatkan produksi dari perusahaan tersebut.

A.    Unsur-Unsur Komunikasi
1.    Komunikator (communicator)
yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.    Menyampaikan berita
dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.    Berita-berita yang disampaikan (message)
dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.    Komunikan (communicate)
yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.    Tanggapan atau reaksi (response)
dalam bentuk jawaban atau reaksi.

Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
B. Jenis-jenis Komunikasi Dalam Organisasi
jenis-jenis komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
a)    Komunikasi Internal
Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen]. Komunikasi internal terdiri dari dua dimensi yakni komunikasi vertical, dan komunikasi horizontal.
b)    Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic communication]. Komunikasi vertical ada dalam bentuk komunikasi kebawah dan komunikasi keatas. Fungsi komunikasi kebawah antara lain :
·         Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
·         Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
·         Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi, insentif
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Contoh : pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
Komunikasi didalam sebuah organisasi sangatlah penting. Komunikasi organisasi1 merupakan jembatan arus informasi didalam sebuah organisasi. Ketika komunikasi didalam sebuah organisasi tidak berjalan dengan baik, maka arus informasi antar entitas didalam sebuah organisasi tidak akan bisa berjalan lancar.

Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi menurut Sendjaja (1994) adalah sebagai berikut:

Ø  Fungsi Informatif
Organisasi dapat di pandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Ø  Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
Berkaitan dengan orang – orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang di sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah – perintahnya di laksanakan sebagaimana mestinya.
Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.
Ø  Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Ø  Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :
Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, news latter) dan laporan kemajuan organisasi.
Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Sedangkan fungsi penting komunikasi organisasi lainnya, menurut Brent D. Ruben, antara lain:
·         Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok atau unit – unit lain dalam organisasi.
·         Memberikan pengarahan organisasi secara keseluruhan.
·         Memfasilitasi pertukaran informasi dalam organisasi.
·         Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow information) antara organisasi dan lingkungan eksternal (di luar) organisasi.


PEMBAHASAN
Beberapa pakar mendefinisikan komunikasi antarbudaya di antaranya:
1.    Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antara suku bangsa, antaretnik dan ras, antarkelas sosial.
2.    Samover dan Porter
Komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.
3.    Chaley H. Dood
Komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Liliweri, 2003:10).
4.    Young Yun Kim (1984)
komunikasi antarbudaya adalah suatu peristiwa yang merujuk dimana orang-orang yang terlibat didalamnya, baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
5.    Joseph DeVito (1997)
Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda – antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berperilaku kultural yang berbeda
6.    Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss
Intercultural communication as communication between members of different cultures whether defined in terms of racial, ethic, or socioeconomic differences (komunikasi antarbudaya sebagai komunikasi antara dua anggota dari latar yang berbeda.
7.    Fred E. Jandt
mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya (intercultural communication generally refers to face-to face interaction among people of divers culture). Sedangkan Collier dan Thomas, mendefinisikan komunikasi antarbudaya “as communication between persons ‘who identity themselves as distict from’ other in a cultural sense” (Purwasito, 2003:122). Jadi komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi).
FUNGSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Secara khusus, fungsi komunikasi antarbudaya adalah untuk mengurangi ketidakpastian.  Menurut Gundykunstt dan Kim (dalam Liliweri, 2003:19), usaha untuk mengurangi tingkat ketidakpastian itu dapat dilakukan melalui tiga tahap interaksi, yakni:
1.    Pra-kontak atau tahap pembentukan kesan melalui simbol verbal maupun nonverbal (apakah komunikan suka berkomunikasi atau menghindari komunikasi).
2.    Initial contact and imppresion, yakni tanggapan lanjutan atas kesan yang muncul dari kontak awal tersebut; misalnya anda bertanya pada diri sendiri; Apakah saya seperti dia ?  Apakah dia mengerti saya ?  Apakah saya rugi waktu kalau berkomunikasi dengan dia ?
3.    Closure, mulai membuka diri anda sdendiri yang semula tertutup melalui atribusi dan pengembangan kepribadian implisit. Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995:14), pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses tersebut dapat berjalan secara serentak antara kedua belah pihak sehingga  membuahkan relasi yang terbuka antara kita dengan orang lain.
Secara umum, fungsi komunikasi antarbudaya terbagi menjadi 2 bagian antaralain fungsi pribadi dan sosial.
Fungsi pribadi
fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
a.    Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
b.    Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
c.    Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
d.    Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
Fungsi Sosial
a.    Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
b.    Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
c.    Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
d.    Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.








KESIMPULAN
Antara komunikasi dan kebudayaan sangatlah erat kaitannya. Tidak akan ada budaya tanpa adanya komunikasi dan begitu pula sebaliknya. Budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar