·
PENDAHULUAN
Perekonomian
adalah sektor terpenting dalam pembangunan negara. sehingga perlu kita ketahui
hal apa saja yang dapat mempengaruhi perekonomian. Ekonomi adalah bidang
terkait dengan komunikasi antara konsumen dengan produsen. Dalam hal ini komunikasi banyak hal yang menyangkut didalam nya. Adalh
tentang komunikasi bisnis, komunikasi sosial, komunikasi politik. Dan
komunikasi atara sesama mahluk hidup. Jadi pada dasarnya bisnis adalah hal
terpenting yang dapat menunjang perkekonomian di negara kita. Dalam bisnis kita perlu adanya komunikasi
entah dengan instasi-instasi terkait atau antara pebisnis satu dengan pebisnis
lainnya. Dengan tujuan untuk mencapai keuntungan atau mencapai kelebihan
bersama.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Akibatnya, saat ini kompetisi semakin kuat karena
keterbatasan sumberdaya, sedangkan kebutuhan manusia semakin banyak meningkat.
Karena
itu sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menciptakan hubungan dengan
orang lain, klien, dan organisasi baik itu privat maupun publik.
Untuk
mengatasi hal seperti itu kita perlu memberikan bekal terhadap orang yang
bersangkutan guna memahami, mengerti, sekaligus mampu menerapkan
perilaku-perilaku komunikasi di dalam bisnis.
·
PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli
·
Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul
‘Komunikasi Bisnis’ (2003) terbitan Erlangga menyebutkan bahwa Komunikasi
Bisnis adalah kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di
antara dua orang, kelompok kecil atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan
tujuan untuk mempengaruhi perilaku di dalam suatu organisasi. (Baca juga: Pola
Komunikasi Organisasi)
·
James Floyd dan kawan-kawannya dalam
‘Komunikasi Bisnis dan Profesionalisme’ (2006)’ mengungkap bahwa Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis. Di dalamnya
mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan
bisnis.
·
Katz mengatakan bahwa Komunikasi Bisnis
adalah adanya pertukaran pesan, ide, dan konsep. Ketiganya berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tujuan komersil.
Fungsi Komunikasi Bisnis
a. Memberi Informasi Informasi
sangat diperlukan pimpinan dan anggota organisasi guna merampungkan tiap-tiap
tugas mereka. Informasi tersebut termasuk digunakan sebagai upaya organisasi
untuk capai tujuan.
b. Pengendalian (Regulatory) Komunikasi
bisnis berguna sebagai pengatur dan pengendali organisasi. Komunikasi bisnis
tersebut bisa berbentuk prosedur, perintah ketetapan dan laporan.
c.
Memberi
Persuasif Dengan komunikasi, maka bakal lebih ringan untuk
mengajak, mengikuti atau menggerakkan ide/gagasan atau tugas. Persuasi yang
diberikan terhadap pihak lain supaya apa yang disampaikan bisa dimengerti
bersama dengan baik. Hal ini kerap dikerjakan terlebih kala terkait bersama
dengan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan.
d.
Integratif
Integratif berguna menjadikan organisasi atau perusahaan
beroperasi secara utuh dan terpadu, termasuk didalamnya fungsi koordinasi dan
penjadwalan aktivitas, penetapan saluran Info dan otoritas, dan juga menarik
dan melatih para karyawan.
Ruang
Lingkup Komunikasi Bisnis
Setelah kita mengurai mengenai pengertian dan fungsi
komunikasi bisnis di atas, selanjutnya kita bahas mengenai ruang lingkupnya. Pada
dasarnya ruang lingkup komunikasi bisnis sangatlah luas dan lebih komplek,
seperti komunikasi pada sejarah berdirinya organisasi/perusahaan hingga
pengelolaan dan pengembangannya.
Beberapa ruang lingkup komunikasi bisnis yaitu pertama,
komunikasi internal. Komunikasi ini berlangsung pada cakupan
organisasi/perusahaan yang terjadi di antara organisasi/perusahaan tersebut.
komunikasi internal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu komunikasi vertikal
(atasan dan bawahan), komunikasi horizontal (orang yang memiliki jabatan yang
sejajar), dan komunikasi diagonal (orang yang memiliki jabatan yang berbeda
pada posisi yang tidak sejajar vertikal).
Cakupan komunikasi bisnis kedua yaitu komunikasi
eksternal, yakni komunikasi yang terjadi antara organisasi/perusahaan dan pihak
luar organisasi/perusahaan seperti masyarakat. Komunikasi ini dapat terjadi
melalui beberapa hal, seperti adanya pameran, promosi, publikasi, konferensi
pers, radio, televisi, serta adanya kegiatan bakti sosial maupun kegiatan
pengabdian pada masyarakat.
A. RUANG
LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS[[3]]
Ø INTERNAL
COMMUNICATION = komunikasi yang terjadi antara orng-orang yang berbeda di dalam
suatu perusahaan:
1. Downward
communication, yakni alirankomunikasi komunikasi dari atasan ke bawahan umumnya
terkait dengan ttg jwb dan wewenang seseorang dlm organiasi. Tujuannya:
a. memberi penghargaan.
b. memberi informasi atau argumentasi
c. memberi informasi tentang prosedur dan
praktek organisasi
d. memberi umpan balik pelaksanaan kerja
e. menyajikan informasi aspek ideologi dalam
menanamkan pengertian tentang tujuan.
2. Upward
communication = Aliran komunikasi yang berasal dari bawah ke atasan
·
Apresiasi
·
Percaya.
3. Horizontal
communication = Komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki
posisi sejajar dalam suatu organisasi.
·
Mempersuasi
·
Berbagi informasi
4. Diagonal
communication = Komunikasi yang melibatkan dua tingkat organsiasi yang berbeda.
Ini biasanya terjadi dalam organisasi besar yang memiliki ketergantungan.
Ø EXTERNAL
COMMUNICATION = Komunikasi yang dilakukan oleh pihak organisasi atau perusahaan
melalui kesepakatan mangement untuk melakukankomunikasi dengan pihak luar.
Kesepakatan manajemen untuk melakukan/ dilakukan oleh pihak orang/perusahaan
melalui komunikasi dengan publik luar. Media yang digunakan adalah media umum
dan media massa.
Efek kegiatan komunikasi bisnis :
1. Perubahan
sikap.
2. Perubahan
opini.
3. Perubahan
perilaku.
Kegiatan komunikasi bisnis :
1. Publisitas.
2. Seminar.
3. Diskusi.
4. Periklanan.
5. Pameran.
6. Negosiasi.
7. Lobying.
Pada umumnya, ada berbagai jenis atau macam
pengaruh komunikasi perusahaan yang bisa dialami atau terjadi pada suatu
komunikasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tertentu. Tentunya pengaruh
yang ditimbulkan pun tergantung kepada bagaimana komunikasi bisnis dalam
perusahaan itu sendiri dijalankan. Dengan kata lain, beberapa pengaruh di bawah
ini mungkin tidak akan terjadi pada suatu atau salah satu perusahaan tertentu.
Apa saja pengaruh komunikasi bisnis dalam perusahaan? Berikut ini adalah
beberapa di antaranya.
1.
Mempermudah kerja sama
Salah satu pengaruh
komunikasi bisnis dalam perusahaan adalah mudahnya kerja sama dilakukan dalam
suatu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Tentunya hal ini mensyaratkan
komunikasi perusahaan yang baik dan efektif sesuai dengan kepentingan
pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama tersebut. Walaupun telah dilakukan
kerja sama, akan tetapi apabila komunikasi bisnis yang dilakukan tidak efektif
atau buruk, tentu saja pengaruh ini tidak akan terjadi. Hal ini dipengaruhi
oleh tipe negosiator dalam komunikasi bisnis yang terlibat.
2.
Mempermudah anggota perusahaan dalam
menjalankan pekerjaannya Pengaruh komunikasi bisnis berikutnya
adalah untuk mempermudah anggota perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya.
Manajer yang memiliki keterampilan komunikasi bisnis yang baik akan mempermudah
pekerjaan anak buahnya yang harus berurusan dengan masalah bisnis ataupun
masalah pekerjaan yang mereka miliki pada umumnya. Oleh karena itulah idealnya
para manajer bisnis ataupun manajer suatu kelompok kerja tertentu memiliki
kemampuan yang baik dalam hal komunikasi bisnis.
3. Membuat
produk bisa dikenal oleh pelanggan
Pengaruh berikutnya
dari komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan adalah memudahkan produk yang
dijual oleh perusahaan agar dikenal oleh para pelanggan atau calon konsumen
perusahaan tersebut. Tentunya pengaruh ini akan dialami oleh
perusahaan-perusahaan yang berhasil melakukan komunikasi bisnis dengan baik.
Oleh karena itulah dalam melakukan komunikasi bisnis pun tidak bisa dilakukan
dengan sembarangan.
4. Mengefektifkan
sumber daya perusahaan untuk bisnis
Pengaruh berikutnya
adalah bertambah efektifnya penggunaan sumber daya perusahaan untuk aktivitas
bisnis ketika komunikasi bisnis berhasil dilakukan dengan baik. Tentunya aspek
yang paling dipengaruhi dari komunikasi bisnis yang efektif bisa melingkupi
produk dan juga distribusi dari produk tersebut di masyarakat.
5. Memperkuat
hubungan dengan kelompok lain yang terhubung dalam kerja sama
Pengaruh
berikutnya adalah semakin kuatnya hubungan antara perusahaan tertentu dengan
perusahaan lain ataupun dengan individu tertentu yang menjadi rekan kerja sama
perusahaan tersebut. Oleh karena itulah komunikasi bisnis yang baik bisa
memperlama kerja sama yang dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu dengan
perusahaan yang lain.
6. Mempermudah
dalam mendapatkan dana dari investor
Pengaruh komunikasi
bisnis perusahaan berikutnya adalah mempermudah suatu perusahaan tertentu dalam
mendapatkan dana dari investor ketika mereka akan melakukan ekspansi ataupun
pengembangan yang lain pada bisnis perusahaan tersebut. Dengan demikian
perusahaan pun bisa berkembang dengan baik ke arah yang diinginkan. Fungsi
bahasa dalam komunikasi bisnis salah satunya adalah untuk hal ini.
7. Menunjukkan
nilai kompetitif perusahaan
Pengaruh berikutnya
dari suatu komunikasi bisnis yang efektif adalah mampu menunjukkan nilai
kompetitif perusahaan dengan mudah terhadap calon mitra kerja sama ataupun
dengan calon konsumen yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Oleh karena
itulah, komunikasi bisnis yang baik bisa membantu perusahaan untuk terus
berkembang di tengah masyarakat.
8. Mempermudah
dalam mendapatkan keuntungan
Oleh karena berbagai
kemudahan yang diberikan oleh komunikasi bisnis seperti menjalin mitra kerja
sama di atas, maka tentunya komunikasi bisnis bisa membantu perusahaan dalam
mendapatkan keuntungan baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Hal ini
pastinya akan sangat penting terhadap keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
9. Memastikan
pekerjaan dilakukan dengan baik oleh anggota perusahaan
Selain mempermudah
anggota mengerti apa saja yang mereka harus lakukan, komunikasi bisnis yang
baik juga mempermudah anggota perusahaan dalam menilai apakah pekerjaan yang
mereka lakukan telah cukup ataukah perlu diperbaiki. Manajer pun bisa
berkomunikasi dengan mudah untuk melihat apakah pekerjaan yang dilakukan oleh
anak buahnya sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak.
10. Meluruskan
salah paham
Apabila terjadi
salah paham baik pada mitra kerja sama perusahaan tersebut, ataupun dengan
orang lain yang berhubungan dalam kepentingan bisnis perusahaan, maka
komunikasi bisnis bisa membantu dalam meluruskan salah paham yang terjadi.
Dengan demikian, kerja sama pun bisa dilanjutkan dengan baik tanpa perlu
mengakibatkan kerugian yang berarti pada kepentingan perusahaan.
11. Mempermudah
strategi komunikasi pemasaran perusahaan di pasar
Komunikasi bisnis
juga akan membantu menjalankan strategi komunikasi pemasaran yang dimiliki oleh
perusahaan. Dengan adanya komunikasi bisnis yang baik, komunikasi promosi
cenderung akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang cukup berarti
kecuali ada masalah lain yang tidak bisa ditangani oleh komunikasi bisnis dan
diperlukan tindakan yang lain dari perusahaan tersebut agar bisa diselesaikan.
Pengaruh ini merupakan salah satu fungsi komunikasi bisnis yang penting bagi
pemasaran.
12. Memastikan
produksi perusahaan
Komunikasi bisnis
yang baik juga bisa membantu memastikan agar produksi perusahaan terus bisa
dilakukan. Hal ini terjadi karena dengan komunikasi bisnis yang baik, tentunya
akan membantu perusahaan untuk terus menjalin kerja sama dengan suatu
perusahaan lain yang menyuplai atau menyediakan bahan-bahan produksi yang
mereka perlukan untuk melakukan suatu pekerjaan atau produksi tertentu. Oleh
karena itulah komunikasi bisnis harus dilakukan dengan baik.
13. Memastikan
distribusi perusahaan
Selain memastikan
agar produksi bisa terus berjalan, komunikasi bisnis yang baik juga bisa
membantu memastikan agar distribusi perusahaan bisa terus dilakukan. Itu
berarti, perusahaan bisa terus mengirimkan produk-produk yang mereka miliki ke
pasar sehingga calon konsumen ataupun pelanggan yang mereka miliki pun terus
mendapatkan produksi dari perusahaan tersebut.
A. Unsur-Unsur
Komunikasi
1. Komunikator
(communicator)
yaitu memberi berita, yang dalam
hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang
memberitakan.
2. Menyampaikan
berita
dalam hal ini dapat dilakukan
dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3. Berita-berita
yang disampaikan (message)
dapat dalam bentuk perintah,
laporan, atau saran.
4. Komunikan
(communicate)
yaitu orang yang dituju, pihak
penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5. Tanggapan
atau reaksi (response)
dalam bentuk jawaban atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut
merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak
ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur
saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian
keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
B. Jenis-jenis Komunikasi Dalam
Organisasi
jenis-jenis komunikasi dalam organisasi
terdiri dari:
a) Komunikasi
Internal
Adalah komunikasi yang terjadi
dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang
khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam
perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen]. Komunikasi
internal terdiri dari dua dimensi yakni komunikasi vertical, dan komunikasi
horizontal.
b) Komunikasi
Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff,
dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic
communication]. Komunikasi vertical ada dalam bentuk komunikasi kebawah dan
komunikasi keatas. Fungsi komunikasi kebawah antara lain :
·
Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan,
instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
·
Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi,
teguran.
·
Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi,
kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi, insentif
Seorang pimpinan harus lebih
memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil
kebijaksanaan, terhadap bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi oleh
perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa
kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi
yang dipimpinnya. Contoh : pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi,
penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
Komunikasi didalam sebuah
organisasi sangatlah penting. Komunikasi organisasi1 merupakan jembatan arus
informasi didalam sebuah organisasi. Ketika komunikasi didalam sebuah
organisasi tidak berjalan dengan baik, maka arus informasi antar entitas
didalam sebuah organisasi tidak akan bisa berjalan lancar.
Secara umum, fungsi komunikasi
dalam organisasi menurut Sendjaja (1994) adalah sebagai berikut:
Ø Fungsi
Informatif
Organisasi dapat di pandang
sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam
suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih
baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Ø Fungsi
Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan
peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal
yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
Berkaitan dengan orang – orang
yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan
untuk mengendalikan semua informasi yang di sampaikan. Juga memberi perintah
atau intruksi supaya perintah – perintahnya di laksanakan sebagaimana mestinya.
Berkaitan dengan pesan, yaitu
pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya,
bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak
boleh untuk di laksanakan.
Ø Fungsi
Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi,
kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di
harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang di lakukan
secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar di
banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Ø Fungsi
Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk
menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut, yaitu :
Saluran komunikasi formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, news latter) dan laporan
kemajuan organisasi.
Saluran komunikasi informal
seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.
Sedangkan fungsi penting
komunikasi organisasi lainnya, menurut Brent D. Ruben, antara lain:
·
Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok
atau unit – unit lain dalam organisasi.
·
Memberikan pengarahan organisasi secara
keseluruhan.
·
Memfasilitasi pertukaran informasi dalam
organisasi.
·
Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow
information) antara organisasi dan lingkungan eksternal (di luar) organisasi.
PEMBAHASAN
Beberapa pakar mendefinisikan komunikasi antarbudaya di antaranya:
1.
Andrea
L. Rich dan Dennis M. Ogawa
Komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antara suku
bangsa, antaretnik dan ras, antarkelas sosial.
2.
Samover
dan Porter
Komunikasi antarbudaya terjadi di
antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya
berbeda.
3.
Chaley
H. Dood
Komunikasi antarbudaya meliputi
komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi,
antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang
kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Liliweri,
2003:10).
4.
Young
Yun Kim (1984)
komunikasi antarbudaya adalah
suatu peristiwa yang merujuk dimana orang-orang yang terlibat didalamnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang
berbeda.
5.
Joseph
DeVito (1997)
Komunikasi antarbudaya mengacu
pada komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda – antara
orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berperilaku kultural
yang berbeda
6.
Steward
L. Tubbs dan Sylvia Moss
Intercultural communication as
communication between members of different cultures whether defined in terms of
racial, ethic, or socioeconomic differences (komunikasi antarbudaya sebagai
komunikasi antara dua anggota dari latar yang berbeda.
7.
Fred
E. Jandt
mengartikan komunikasi
antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda
budayanya (intercultural communication generally refers to face-to face
interaction among people of divers culture). Sedangkan Collier dan Thomas,
mendefinisikan komunikasi antarbudaya “as communication between persons ‘who
identity themselves as distict from’ other in a cultural sense” (Purwasito,
2003:122). Jadi komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik,
atau sosioekonomi).
FUNGSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Secara khusus, fungsi komunikasi
antarbudaya adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Menurut Gundykunstt dan Kim (dalam Liliweri,
2003:19), usaha untuk mengurangi tingkat ketidakpastian itu dapat dilakukan
melalui tiga tahap interaksi, yakni:
1. Pra-kontak
atau tahap pembentukan kesan melalui simbol verbal maupun nonverbal (apakah
komunikan suka berkomunikasi atau menghindari komunikasi).
2. Initial
contact and imppresion, yakni tanggapan lanjutan atas kesan yang muncul dari
kontak awal tersebut; misalnya anda bertanya pada diri sendiri; Apakah saya
seperti dia ? Apakah dia mengerti saya
? Apakah saya rugi waktu kalau
berkomunikasi dengan dia ?
3. Closure,
mulai membuka diri anda sdendiri yang semula tertutup melalui atribusi dan
pengembangan kepribadian implisit. Menurut Johnson (dalam Supratiknya,
1995:14), pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang
lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses tersebut dapat berjalan
secara serentak antara kedua belah pihak sehingga membuahkan relasi yang terbuka antara kita
dengan orang lain.
Secara umum, fungsi komunikasi
antarbudaya terbagi menjadi 2 bagian antaralain fungsi pribadi dan sosial.
Fungsi pribadi
fungsi-fungsi komunikasi yang
ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
a.
Menyatakan
Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi
antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk
menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa
baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat
diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku
bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
b.
Menyatakan
Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial
adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap
mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami
bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan
yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi
antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan
sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan
dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
c.
Menambah
Pengetahuan
Seringkali komunikasi
antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling
mempelajari kebudayaan masing-masing.
d.
Melepaskan
Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi
dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah
yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi
yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang
simetris.
Fungsi Sosial
a.
Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah
pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan
yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses
komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
"perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan
oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang
terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.
b.
Menjembatani
Dalam proses komunikasi
antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda
budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi
menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks
komunikasi termasuk komunikasi massa.
c.
Sosialisasi
Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan
fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu
masyarakat kepada masyarakat lain.
d.
Menghibur
Fungsi menghibur juga sering
tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula
dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw,
Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
KESIMPULAN
Antara komunikasi dan kebudayaan
sangatlah erat kaitannya. Tidak akan ada budaya tanpa adanya komunikasi dan
begitu pula sebaliknya. Budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal
balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari
perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan,
memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar